News

Mulai Ketar Ketir, Mantan CEO Google Ungkap Keresahan Terhadap AI (Artificial Intelligence)

120
×

Mulai Ketar Ketir, Mantan CEO Google Ungkap Keresahan Terhadap AI (Artificial Intelligence)

Share this article
Mengenal Artificial Intelligence

Eric Schmidt, mantan CEO Google mulai mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perkembangan AI (artificial intelligence) yang semakin pesat.

Ia menyatakan bahwa perkembangan AI yang tidak terkontrol pada akhirnya dapat mengakibatkan bahaya pada manusia. Apabila tidak dimanfaatkan dengan bijak, AI justru dapat membahayakan.

Schmidt memberikan pernyataan tentang bahaya artificial intelligence ini ketika menghadiri KTT Dewan CEO The Wall Street Journal pada akhir bulan Mei lalu.

Banyak tokoh penting yang menghadiri dan menjadi pembicara dalam acara CEO Council Summit ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain adalah CEO Tesla yakni Elon Musk dan juga Andrew Bailey selaku gubernur Bank of England.

Schmidt mengatakan bahwa ia khawatir jika suatu saat nanti AI bisa mendeteksi adanya celah pada sistem keamanan (Zero-day vulnerability) software maupun internet. Ini menjadi landasan dari semua kekhawatiran Schmidt.

Ia menambahkan bahwa mungkin saja di masa depan AI bisa menciptakan jenis biologi baru atau mengeksploitasi zero-day pada sistem software.

Namun, pria yang menjabat CEO Google selama sepuluh tahun ini menyatakan bahwa ini masih berupa dugaan. Namun, siapa tahu AI akan bisa melakukan hal yang tak terduga ini di masa yang akan datang.

Kemampuan AI Dalam Mendeteksi Zero-Day Vulnerability

Kemampuan Artificial Intelligence Sangat Luar Biasa

Terkait kemampuan artificial intelligence (AI) yang bisa mendeteksi Zero-day vulnerability, masih banyak orang yang awam terhadap masalah ini.

Zero day vulnerability merupakan celah keamanan pada software yang bahkan pengembangnya saja tidak bisa mengetahuinya.

Pengembang bisa mendeteksi celah ini setelah mereka meluncurkan software tersebut ke publik. Hal ini tentu sangat berbahaya jika AI dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh sebab itu, Schmidt berharap pemerintah bisa turun tangan dalam mengawasi dan membatasi teknologi ini. Dengan begitu, tidak ada yang bisa menyalahgunakan AI untuk kejahatan.

Untuk menyuarakan hal ini, Schmidt bergabung dengan National Security Commission on AI. Saat tergabung dalam komisi ini, Schmidt menyatakan bahwa sebenarnya negara Amerika belum siap dengan perkembangan AI yang cukup pesat.

Tokoh Dunia Lain juga Khawatir Terhadap Perkembangan AI

Selain mantan bos Google ini, ada beberapa tokoh berpengaruh di dunia yang menyuarakan bahwa artificial intelligence berbahaya. Berikut adalah pernyataan beberapa tokoh penting di industri teknologi.

Sam Altman – CEO OpenAI

Sam Altman Merupakan CEO OpenAI

Sam Altman merupakan tokoh utama penentu kesuksesan ChatGPT. Meskipun ia telah mencetuskan teknologi AI yang cukup menggemparkan dunia yakni ChatGPT, ternyata ia juga cemas terhadap perkembangan AI.

Altman mengungkapkan bahwa suatu saat AI bisa menjadi alat yang menakutkan. Ini karena manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab bisa menyalahgunakan fungsi AI.

Misalnya, mereka bisa memanfaatkan AI untuk menyebarkan hoax dalam skala besar. Selain itu, Mungkin saja beberapa pengguna AI memakai tool ini untuk melakukan serangan cyber.

AI bisa berbahaya jika disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”

Elon Musk – CEO Tesla

Elon Musk Sangat Berambisi dengan Artificial Intelligence

Selanjutnya, bos Tesla, Elon Musk juga bersikap tegas terhadap perkembangan AI. Ia juga menyampaikan peringatan tentang risiko teknologi kecerdasan buatan ini.

Elon Musk mengungkapkan bahwa ada potensi bahwa AI bisa mengendalikan manusia. Oleh karena itu, setiap pengguna harus hati-hati dalam memanfaatkan kemajuan ini.

Ia menambahkan bahwa AI dapat mengambil alih sistem keamanan. Selain itu, risiko lain dari kecerdasan buatan adalah membatasi perkembangan manusia.

Meskipun saat ini Elon Musk juga tengah mengembangkan teknologi AI, namun ia selalu bersikap waspada. Oleh karena itu, Elon Musk turut mendukung seruan moratorium pengembangan advanced AI.

Sundar Pichai – CEO Google

Sundar Pichai CEO Google Tentang AI

Sundar Pichai yang menjabat sebagai CEO Google saat ini juga mengatakan bahwa selain menikmati manfaat artificial intelligence, pengguna juga harus waspada terhadap dampak negatif AI.

Salah satunya adalah potensi AI yang dapat menggantikan kinerja manusia dalam profesi tertentu. Sebagai contoh, saat ini kecerdasan buatan mulai menggusur profesi penulis, desainer grafis, arsitek, hingga programmer.

Selain itu, masyarakat juga harus siap dalam menghadapi disinformasi akibat perkembangan teknologi ini.

Geoffrey Hinton – Bapak AI

Mengenal Bapak Artificial Intelligence

Sebagai salah satu pelopor dan pengembang AI, Geoffrey Hilton menyebutkan bahwa AI bisa lebih berbahaya dari perubahan iklim. Ini karena cara mencegah efek globalisasi lebih gampang daripada mengatasi bahaya akibat AI.

Hinton menjelaskan bahwa belum ada cara yang efektif untuk menghentikan atau mencegah masalah kecerdasan buatan.

Sebenarnya AI ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, kecerdasan memiliki manfaat yang besar untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari.

Namun, perkembangan AI yang tidak terkendali berpotensi membahayakan manusia. Salah satu dampak negatifnya adalah hilangnya beberapa lapangan pekerjaan karena maraknya otomatisasi.

Adanya otomatisasi ini tentu berguna bagi pihak perusahaan karena bisa menghemat biaya dan juga waktu produksi. Namun dari segi kemanusiaan, hal ini bisa berdampak pada banyaknya pengangguran.

AI yang semakin canggih bisa menggantikan berbagai pekerjaan manusia. Selain itu, kekhawatiran terhadap privasi dan keamanan juga menjadi aspek penting yang harus diwaspadai.Untuk menghadapi masalah ini, semua pihak harus menyikapi dan memanfaatkan Artificial Intelligence secara bijaksana. Selain itu, diperlukan adanya kebijakan dan regulasi agar AI tidak bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *