News

Adobe Sematkan AI Firefly, Bantu Kreator Bebas Berkarya

203
×

Adobe Sematkan AI Firefly, Bantu Kreator Bebas Berkarya

Share this article
Kabarnya Adobe Sematkan AI Firefly

Tabloidselular.com – Pada 21 Maret 2023 lalu, Adobe telah meluncurkan produk terbarunya untuk mempermudah para kreator dalam berkarya. Di mana saat itu Adobe sematkan AI Firefly, yang fokusnya adalah untuk proses pembuatan gambar dan memberikan efek pada teks.

“Kehadiran AI pada versi Firefly ini memberikan ruang imajinasi tak terbatas kepada para kreator. Mereka bisa mewujudkan ide-ide luar biasa yang selama ini hanya ada di pikiran atau terhalang oleh skill saat ini.”

Beberapa aplikasi buatan Adobe yang akan mendapatkan Adobe Firefly AI ini antara lain After Effects, Photoshop. serta Premiere Pro.

David Wadhwani selaku Presiden Adobe’s Digital Media Business menyatakan bahwa teknologi Adobe Firefly tersebut bisa menghadirkan banyak inovasi yang akan membantu para user.

Ia juga menyatakan bahwa kehadiran AI generative merupakan sebuah evolusi dari kreativitas dan produktivitas, di mana penggeraknya adalah AI. Teknologi tersebut bisa membantu membuat percakapan komputer dan kreator lebih alami, bertenaga, serta intuitif.

Adobe AI Firefly ini bukan produk AI pertama buatan Adobe. Sebelumnya telah ada Sense AI, mesin cerdas yang bisa membantu pengeditan foto dan audio pada Adobe.

Setelah adanya Sense AI yang telah hadir sekitar satu dekade, maka peluncuran versi terbaru Adobe photoshop merupakan hal yang patut disambut meriah oleh para kreator Adobe.

Kehadiran Firefly ini juga bisa membantu kreator untuk bisa menghasilkan karya ilustrasi berkualitas layaknya profesional. Tingkat keindahan hasil karya tersebut nantinya bergantung pada kemampuan kreator dalam memberikan perintah kepada AI tersebut.

Perintah Menggunakan Teks

Perintah AI Firefly Menggunakan Teks

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Adobe AI Firefly memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk membuat karya dengan menggunakan perintah teks saja.

Dengan menggunakan perintah teks tersebut, pengguna dapat menambah ataupun menghapus elemen dari gambar. Tidak hanya itu, fitur Firefly juga bisa mencocokkan gaya gambar dengan pencahayaan, sehingga hasilnya lebih natural.

Dengan perintah teks, pengguna bisa memberikan perintah untuk memberikan beberapa efek tertentu pada teks. Misalnya menjadikan teks memiliki efek sisik, berbulu, berlumut, dan sebagainya.

Dengan Firefly, pengguna bisa menjadikannya sarana untuk meningkatkan ciri khas dari seniman. Ketika pengguna mampu mengendalikan perintah dengan tepat, karya-karya yang dihasilkan nanti bisa sekaligus menunjukkan jati dirinya. Jadi hasil ilustrasi atau karya akan lebih eksklusif.

Perlu diketahui bahwa fitur-fitur tersebut saat ini masih berlaku pada versi beta saja. Jadi, jika untuk yang berminat menggunakannya, maka harus mendaftar terlebih dahulu untuk menjadi pengguna versi beta.

Sementara itu untuk peluncuran resminya kepada publik diperkirakan pada akhir tahun 2023 ini.

Firefly Jawab Kebutuhan Pengguna di Era Serba AI

Kehadiran Firefly merupakan salah satu jawaban atas meningkatnya minat akan teknologi AI. Model generatif ini bisa membuat Adobe bisa mengembangkan kemampuan pencitraan mereka ke dalam tingkat lebih tinggi.

Selama beberapa waktu sebelum perilisannya, Adobe telah berusaha melakukan integrasi teknologi AI tersebut ke dalam Photoshop agar memaksimalkan kreativitas pengguna.

Namun beberapa seniman atau kreator bisa saja merasa akan tersaing oleh kehadiran AI ini. Ada kekhawatiran mereka akan tersingkirkan, karena banyak orang lebih memilih AI daripada membayar seniman.

Namun, Adobe membantahnya. Hal ini karena Firefly secara khusus ataupun AI secara umum tidak akan mampu menggantikan para kreator di bidang kreatif.

Kehadirannya adalah sebagai alat bantu atau partner bagi kreator. Ke depannya, para kreator yang mau dan mampu menggunakan AI akan lebih kompetitif daripada kreator yang tidak menggunakannya. Para kreator bisa lebih kreatif dan mampu menyelesaikan job-nya dengan lebih cepat.

Karena adanya kemungkinan mengenai persaingan antara kreator yang menggunakan AI dan yang tidak, maka itulah alasan Adobe membuat produk yang dapat diakses oleh semua pengguna ekosistem perusahaan ini.

Jadi, daripada melakukan penolakan, cara terbaik adalah dengan menerima, beradaptasi, dan memanfaatkan AI untuk bekerja di industri kreatif ini.

Para pengguna juga tidak perlu khawatir akan adanya masalah plagiat atau hak cipta. Beberapa isu yang muncul biasanya berkaitan dengan pencurian konten artis, membuat ulang, lalu disajikan kepada umum tanpa memberikan kredit atau meminta izin kepada pencipta asli.

Hal tersebut tidak akan terjadi pada Firefly, karena sudah ada pernyataan dari Adobe. Mereka bukan hanya memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan, melainkan juga turut melindungi karya para kreator tersebut.

Pelatihan kemampuan Firefly tidak melanggar hak cipta atau kreativitas milik para seniman di luar sana.

Hal itu dapat terjadi karena selama ini Adobe melatih Firefly dengan menggunakan stok gambar perusahaan, bersama dengan domain publik, serta karya berlisensi. Selain itu Adobe juga berupaya telah mengurangi adanya bias pada data pelatihan kepada AI tersebut.

Dengan mulainya Adobe sematkan AI Firefly tersebut ke berbagai produknya, maka terlihat bahwa berbagai perusahaan teknologi tengah memaksimalkan AI untuk mempermudah pengguna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *