News

CEO OpenAI Ancam Keluar dari Eropa, Temukan Faktanya di Sini!

98
×

CEO OpenAI Ancam Keluar dari Eropa, Temukan Faktanya di Sini!

Share this article
Kabar Terkait CEO OpenAI Ancam Keluar dari Eropa

Tabloidselular.com – CEO OpenAI Sam Altman menyatakan hal ini apabila di kemudian hari akan ada peraturan dari Uni Eropa yang membahas kecerdasan buatan, dengan aturan yang tidak sejalan dengan perusahaan.

Sam Altman sempat mengisyaratkan perusahaannya mungkin akan keluar dari pasar Eropa apabila terlalu banyak pengaturan terhadap produk AI. Ia juga merasa peraturan yang mungkin berlaku nanti malah terlalu over regulasi, sehingga melanggar hak dari perusahaannya atau bidang sejenis.

“Pernyataan Altman sebenarnya tidak langsung memberi klaim akan segera pergi dari pasar Eropa apabila aturannya terlalu mengikat.”

Ia tentu akan melihat rancangan undang-undang atau undang-undang yang telah disahkan di Uni Eropa terlebih dahulu.

Apabila perusahaan OpenAI chat tersebut bisa mematuhi semua regulasi yang berlaku, maka mereka akan mengikuti peraturan tersebut. Namun, ketika aturan tersebut ternyata tidak bisa dilakukan oleh perusahaan, maka jalan keluarnya adalah dengan berhenti beroperasi di Eropa.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa OpenAI akan mempertimbangkan peraturan yang berlaku dengan kemampuan perusahaan. Hal ini penting bagi pelopor chatbot tersebut, karena ada batasan teknis yang mengikat mengenai hal yang mungkin dan tidak.

Beberapa pihak mungkin merasa pernyataan tersebut seolah OpenAI tidak menyukai pasar Uni Eropa. Namun, Altman membantahnya.

OpenAI sangat senang bisa berada dan terus beroperasi di Eropa, sehingga tidak ada keinginan untuk pergi dari sana. Bahkan ia juga telah melangsungkan beberapa percakapan yang produktif mengenai langkah terbaik dalam mengelola AI.

Namun, jika mempertimbangkan kelanjutan bisnis dengan peraturan, maka keputusan yang kurang mengenakkan tersebut harus terjadi.

Latar Belakang Pernyataan Sam Altman

Alasan CEO OpenAI Ancam Keluar dari Eropa

Ucapan dan kekhawatiran Altman tersebut imbas dari adanya beberapa ketentuan yang terdapat pada draf Undang-Undang AI Parlemen Uni Eropa. Apabila disahkan, maka Undang-Undang tersebut akan menjadi landasan hukum pertama yang mengatur mengenai AI.

Draf Undang-Undang AI tersebut ditujukan untuk perusahaan yang mempunyai produk AI generatif, misalnya ChatGPT dari OpenAI. Perusahaan harus menunjukkan penggunaan materi berhak cipta dalam model pelatihan AI.

Di mana materi tersebut berguna dalam mempermudah AI dalam mempelajari agar bisa menghasilkan gambar dan teks atas permintaan penggunanya.

Dragos Tudorache, selaku anggota Parlemen Eropa Rumania sekaligus pemimpin penyusunan undang-undang tersebut memberikan pernyataannya.

Ia menyatakan ketentuan yang tengah dirancang tersebut berkaitan dengan transparansi. Transparansi tersebut bisa menjadi indikator bahwa perusahaan dan produk AI tersebut bisa dipercaya masyarakat.

Tudorache juga menegaskan bahwa ia tidak melihat adanya alasan bagi perusahaan untuk menghindari proses transparansi tersebut.

Selain itu, pada proposal peraturan di UE juga mengharuskan adanya pemberitahuan kepada pengguna. Pernyataan tersebut harus menegaskan bahwa AI bukan manusia, melainkan “alat” yang membantu untuk menghasilkan konten.

Pada intinya undang-undang ini mengacu pada pendekatan yang menyatakan bahwa AI memiliki risiko tinggi untuk beberapa bidang. Misalnya dalam penggunaannya dalam mengidentifikasi biometrik manusia, mengelola infrastruktur, proses perekrutan dan evaluasi pekerjaan, dan sebagainya.

Namun, draf tersebut masih terbuka untuk dilakukan revisi agar keputusan akhirnya menguntungkan berbagai pihak.

Berbagai Atas Pernyataan CEO OpenAI

Pernyataan CEO OpenAI Ancam Keluar dari Eropa

Sebelumnya OpenAI juga sudah mendapatkan reaksi oleh Italia dengan adanya peraturan larangan terhadap perusahaan tersebut.

Hal tersebut terjadi karena adanya pelanggaran aturan atas perlindungan data yang berlaku di Eropa. Di mana pelanggaran ini berkaitan dengan aspek pesan dan informasi pembayaran pengguna aplikasi ChatGPT.

Menanggapi reaksi Italia tersebut pada awal Mei 2022 ini OpenAi telah memberlakukan perubahan pada sistemnya.

Perubahan tersebut berkaitan dengan pengungkapan mengenai cara mengumpulkan dan menggunakan data untuk melatih AI.

Lalu, pengguna dari Uni Eropa juga mendapatkan formulir yang bisa menolak memberikan data untuk pelatihan tersebut. OpenAI juga sudah menambahkan fitur agar saat pendaftaran bisa dilakukan verifikasi usia calon pengguna.

Berkaitan dengan rancangan undang-undang UE, Altman juga menyampaikan kritik lainnya, terutama pada penyebutan risiko tinggi pada teknologi tersebut.

OpenAI juga sudah menegaskan bahwa secara umum tidak ada risiko tinggi pada sistem mereka. Namun pada akhirnya ia tetap setuju bahwa teknologi ini juga memunculkan berbagai risiko.

Berkaitan dengan pernyataan Altman, Beberapa pihak di Uni Eropa juga memberikan tanggapan.

Thierry Breton selaku kepala industri UE mengkritik “ancaman” Altman dan menyatakan rancangan tersebut tidak bisa dikompromi.

Sementara Kim van Sparrentak, anggota parlemen Eropa, beranggapan bahwa sistem AI tidak cocok untuk Eropa jika tidak mampu memenuhi beberapa persyaratan. Misalnya mengenai tata kelola, transparansi, serta keselamatan dan keamanan pengguna.

Terlepas dari berbagai perbedaan pendapat tersebut, Sam Altman bersama Thierry Breton telah merencanakan pertemuan di bulan Juni. Pertemuan di San Fransisco ini akan membahas mengenai aturan AI pada kawasan Uni Eropa.

Dengan pertemuan tersebut, bisa terlihat juga bagaimana reaksi Altman. Apakah pernyataan tentang CEO OpenAI ancam keluar dari Eropa akan terjadi atau tidak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *