Seperti Instagram, YouTube juga memiliki fitur Stories, meskipun masih banyak pengguna yang tidak sadar akan kehadirannya. Namun, setelah beberapa tahun hadir, YouTube matikan fitur Stories-nya dalam bulan Juni 2023 ini.
Keputusan untuk menghapus fitur YouTube Stories ini tampaknya tidak terlalu mengejutkan, karena sudah banyak pihak yang memprediksi popularitas fitur ini tidak akan bertahan lama.
Peluncuran Fitur YouTube Stories Online
Fitur Stories milik YouTube ini sudah hadir sejak tahun 2017 dan masih dalam tahap uji coba. Pada tahapan ini lebih banyak orang yang mengenal dengan nama YouTube reels video. Akan tetapi pada November 2018, YouTube pun mengganti namanya menjadi Stories dan resmi rilis untuk digunakan semua pengguna.
YouTube dalam pernyataannya menyatakan bahwa fitur Stories ini dapat membantu para pengguna atau kreator untuk bisa memperkuat relasi dengan audiens.
Dengan pengujian selama satu tahun sejak 2017, YouTube telah menerima semua saran perbaikan dari sekelompok kecil pengguna yang ikut dalam uji coba.
Karena mempertimbangkan para kreator video, maka fokus perbaikan yang diberikan memang untuk membuat konten kreator lebih terbantu.
Lalu, akhirnya pada November 2018 itu, para pemilik akun YouTube dengan jumlah subscriber minimal 10 ribu sudah bisa mendapatkan fitur tersebut.
Pada fitur ini, pengguna bisa memasukkan teks, musik, filter, stiker, dan sebagainya agar cerita yang dibagikan kepada subscriber menjadi lebih menarik. Lalu, agar interaksinya terasa dua arah, YouTube pun menambahkan fitur komentar, suka, serta tidak suka.
“Melihat banyaknya fitur pada YouTube Stories yang menyerupai Instagram Story, maka tidak heran banyak pihak menyebutnya sebagai tiruan dari fitur Instagram tersebut.”
Bedanya, cerita yang pengguna bagikan akan tersedia selama tujuh hari di aplikasi, sehingga lebih banyak orang yang berkesempatan melihat cerita kreator. Sedangkan pada Instagram, penonton hanya bisa melihatnya dalam jangka waktu 24 jam, kecuali pemilik story memasukkannya ke dalam highlight.
Pemberhentian Fitur YouTube Stories
Setelah hampir lima tahun secara resmi hadir untuk publik, YouTube pun membuat pengumuman bahwa fitur tersebut akan segera dihapus dari aplikasi.
Pada 26 Mei 2023 lalu, YouTube memberikan pengumuman di Community-nya bahwa fitur Stories tidak akan beroperasi lagi. YouTube akan resmi menghentikan fitur ini pada tanggal 26 Juni 2023, sebulan sejak pengumuman dibuat.
Bagi kreator yang membuat cerita pada tanggal 26 Juni tersebut, maka Stories tetap akan tersedia maksimal tujuh hari untuk penonton, sama dengan aturan biasanya. Jadi tidak pengguna tidak perlu khawatir kesempatan berbagi dengan penonton juga cepat terhapus.
Pada pernyataannya itu, YouTube juga menyatakan bahwa masih ada fitur-fitur lainnya yang dapat membantu para kreator tetap terhubung dengan audiens. Beberapa fitur tersebut antara lain Shorts, Live, serta Community.
Banyak yang menyatakan bahwa pengumuman YouTube tersebut membuktikan bahwa minat pengguna pada fitur Stories memang tidak terlalu tinggi. Maka, memperkuat layanan lain adalah pilihan terbaik.
YouTube Fokus pada Fitur Shorts
Pada pengumuman resminya, YouTube memang terkesan mengakui bahwa performa Stories jauh dari ekspektasi dan kalah dari fitur-fitur lainnya, terutama Youtube Shorts.
Hal ini juga diamini dengan penjelasan YouTube pada secara halus mengajak pengguna agar lebih berfokus menggunakan fitur Shorts tersebut.
Menurut YouTube, fitur ini merupakan pilihan terbaik untuk membuat konten video pendek atau ingin menjangkau lebih banyak audiens.
Terkait video pendek ini, YouTube tampaknya terinspirasi dari aplikasi TikTok yang lebih dulu terkenal dengan konten video singkatnya.
Sepertinya YouTube juga telah melakukan perhitungan mengenai statistik Short dan Stories. Mereka menyatakan bahwa mayoritas kreator merasa fitur Shorts dapat membuat mereka menggaet lebih banyak subscriber baru daripada fitur Stories.
Jika membuka fitur Shorts, jumlah penontonnya memang terlihat lebih banyak daripada video regular yang diunggah kreator. Bahkan, YouTuber pemula atau kecil pun bisa mendapatkan jumlah penonton hingga jutaan di Shorts ini.
Pengguna YouTube yang tidak memiliki TikTok juga terbantu karena bisa melihat video-video dari sana yang dibagikan kembali oleh kreator ke fitur ini. Maka tidak heran juga bahwa para kreator TikTok mulai membuat akun YouTube-nya untuk berbagi video mereka.
Fitur Shorts yang tersedia juga cukup bagus, karena pengguna dapat menambah filter, teks, dan sebagainya. Bahkan, pada versi terbaru, pada Shorts ini memungkinkan pengguna dan kreator saling berbalas komentar.
Popularitas YouTube Shorts juga semakin naik setiap tahunnya, sehingga YouTube tentu saja ingin berinvestasi kepada fitur ini.
Terlebih pada tahun lalu, YouTube memberi klaim bahwa pengguna yang mengakses fitur video pendek ini mencapai 1,5 miliar pengguna.
Dengan kurangnya performanya Stories, maka keputusan YouTube matikan fitur Stories dan mendorong fitur Shorts akhirnya menjadi masuk akal bagi pihak yang mendengar pengumuman ini.