News

5 Bahaya Chat GPT dan Dampak Negatifnya

162
×

5 Bahaya Chat GPT dan Dampak Negatifnya

Share this article
bahaya Chat GPT

Saat ini fenomena ChatGPT semakin menyebar di kalangan masyarakat, karena terbilang cukup membantu dalam berbagai bidang. Namun di tengah berbagai keuntungan yang digemborkan, ada bahaya Chat GPT yang mengintai.

Dampak kehadiran ChatGPT tersebut bukan hanya berkaitan dengan privasi pengguna, namun berkaitan dengan perilaku pengguna yang semakin bergantung kepada AI (Artificial Intelligence).

Berikut beberapa bahaya sekaligus dampak negatif ChatGPT bagi para pengguna:

Meretas Data Pengguna

bahaya Chat GPT untuk meretas

Peretasan merupakan salah satu bahaya ChatGPT yang paling ditakutkan oleh para penggunanya.

Layanan ini dapat mematuhi berbagai komando pengguna, sehingga akan bermasalah jika berada di tangan orang yang salah.

ChatGPT mampu menciptakan email phising ataupun kode berbahaya, sehingga oknum tak bertanggung jawab menggunakannya untuk meretas target mereka dengan lebih mudah.

Hal itu akhirnya membuat teknologi satu ini masalah membantu kejahatan peretasan berskala besar. Para pengguna aplikasi ataupun orang lain pada akhirnya akan mendapat kerugian besar karena hal ini.

Baca Juga: Google Kembangkan Mesin Pencari Berteknologi AI Generatif, Inilah Perbedaannya

Membuat Pengguna Ketergantungan

bahaya Chat GPT mengakibatkan ketergantungan

Para pengguna yang terbiasa menggunakan ChatGPT untuk menjalankan berbagai urusan mereka, perlahan akan merasa ketergantungan terhadap teknologi ini.

Ketergantungan tersebut dapat membuat penggunanya kesulitan saat harus mengambil keputusan sendiri atau melaksanakan tugasnya. Jika berhadapan pada situasi yang tidak mengizinkan penggunaan ChatGPT, hal tersebut baru akan terasa.

Dalam jangka waktu panjang, ketidakmampuan menjalankan logika sendiri dan terlalu bergantung akan membuat individu mengalami kemunduran.

Maka, penting sekali untuk bijak menggunakan teknologi AI, agar kemampuan kognitif pengguna tidak terganggu.

Mengganggu Pendidikan yang Adil

bahaya Chat GPT membuat orang curang

Jika menelusuri media sosial, Anda akan menemukan banyak pengakuan para pengguna yang menggunakan ChatGPT untuk mengerjakan tugas mereka. Apabila menggunakan layanan ini untuk membantu menyusun kerangka  tugas atau mencari referensi, maka hal tersebut sah-sah saja.

Namun, hal tersebut akan berubah dampak negatif ChatGPT bagi siswa ataupun mahasiswa ketika mereka menggunakannya untuk berbuat curang.

Banyak siswa dan mahasiswa yang menggunakan AI ini untuk menulis tugas mereka, misalnya laporan dan tugas. Mereka cukup memasukkan beberapa informasi, dan AI yang akan membuatkan sebuah laporan lengkap. 

Banyak siswa dan mahasiswa mengumpulkan tugas tersebut tanpa melakukan elaborasi atau mengeditnya. Perilaku ini biasanya mudah terdeteksi ketika beberapa orang mengumpulkan tugas yang sama persis.

Hal ini tentu merupakan wujud perilaku curang, terlebih jika ada yang menggunakannya untuk mengerjakan skripsi.

Perilaku ini tentu mencederai sistem pendidikan yang berusaha membuat para siswa dan mahasiswa untuk jujur, terutama saat ujian.

Fenomena ini pun membuat tenaga pendidik paham mengenai perbedaan antara tulisan manusia dan AI. Maka, muncullah peraturan baru yang melarang penggunaan ChatGPT saat membuat tugas.

Jika masih memaksa, maka risiko yang harus ditanggung adalah tugas yang tidak diterima atau malah digagalkan dalam mata kuliah atau pelajaran.

Baca Juga: Sejarah Singkat Berdirinya Apple, Raksasa Teknologi Dunia

Penipuan dan Phising

bahaya Chat GPT untuk phising

Mirip seperti poin pertama, layanan ini dapat mempermudah pekerjaan para penipu.

Dulu calon korban penipuan mudah mengenai template pemerasan dan penipuan  karena pola  yang sama, terutama dari bahasa yang jelek. Namun sekarang, para penipu dapat membuat kalimat yang lebih alami dan persuasif menggunakan ChatGPT.

Karena  hal itu, korban akan kesulitan membedakan keaslian suatu pesan. Yang mana, jika tidak meneliti dengan baik tulisan dan sumber pemberi pesan, mereka dapat terjebak dan menjadi korban penipuan.

Merebut Pekerjaan Manusia

bahaya Chat GPT merebut pekerjaan manusia

Beberapa bidang pekerjaan dapat diambil alih oleh ChatGPT, sehingga beberapa pihak menggunakannya sebagai “pekerja” dan melengserkan posisi manusia, misalnya saja illustrator dan penulis.

Jika mampu menggunakannya dengan bijak, ChatGPT sebenarnya dapat menjadi alat yang mempermudah pekerja.

Namun jika tidak mampu beradaptasi dan memberikan poin plus sebagai pekerja, maka memang hal ini menjadi bahaya dan melengserkan posisi manusia. Akibatnya, lapangan pekerjaan berkurang dan pengangguran bertambah.

Dengan bahaya Chat GPT tersebut, para pengguna sebenarnya mendapatkan sebuah insight baru, yaitu agar lebih bijak. Jadi, meskipun ada intaian bahaya, apabila Anda bijak menggunakannya, maka hal tersebut dapat dihindari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *